Sirin Farid Stevy

Visual Artist and Co-Founder of 1965 Setiap Hari Collective

Mr Sirin Farid Stevy
Mr Sirin Farid Stevy

Sirin Farid Stevy is a graphic designer, artist and musician at FSTVLST (festivalist) based in Yogyakarta. He is a graduate of Visual Communication Design, Yogyakarta Indonesian Art Institute. Farid's interests are intergenerational communication, popular culture, identity and history. Through artwork, designs, lyrics and performances with his band, Farid communicates the issue of equality as a response to discrimination and stigmatization to the younger generation. Sirin Farid Stevy is the co-founder and member of the Everyday 1965 collective.

The collective is a volunteer-based, research-and-relay collective established in 2015. The collective was founded by women from survivors' families to collect and relay stories on and around Indonesia's 1965-66 massacres. As of 2021, the collective has grown into a ten-person collective from diverse backgrounds, including journalism, activism, visual arts and design, and academia based in various places around the world.

Bapak Sirin Farid Stevy adalah designer grafis, perupa dan pemusik di FSTVLST (festivalist) berbasis di Yogyakarta. Dia adalah lulusan dari Desain Komunikasi Visual, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Minat Farid adalah komunikasi antargenerasi, kebudayaan populer, identitas dan sejarah. Melalui karya seni, desain, lirik dan pertunjukan dengan band-nya, Farid mengkomunikasikan isu kesetaraan sebagai respons terhadap diskriminasi dan stigmatisasi kepada generasi muda. Sirin Farid Stevy adalah co-founder dan anggota kolektif Setiap Hari 1965.

Kolektif ini adalah inisiatif berbasis sukarela untuk penelitian (research-and-relay) yang didirikan pada tahun 2015. Kolektif ini didirikan oleh perempuan dari keluarga penyintas untuk mengumpulkan dan menyampaikan cerita tentang dan sekitar pembantaian 1965-66 di Indonesia. Pada tahun 2021, kolektif tersebut telah berkembang menjadi kolektif beranggotakan sepuluh orang dari berbagai latar belakang, termasuk jurnalisme, aktivisme, seni visual dan desain, dan akademisi yang berbasis di berbagai tempat di seluruh dunia.